Jumat, 13 Juli 2007

PAMERAN SENI LUKIS ABSTRAK

THE EXHIBITION OF ABSTRACT ART PAINTINGS















di INDONESIA yang PERTAMA

The FIRST ONE in INDONESIA

2007

‘Let us muse and think for sharpen and enlighten of human being’




‘Mari merenung dan berpikir untuk pencerdasan dan pencerahan umat manusia’


MAKNA KEGIATAN KESENIAN

Sebuah kegiatan kesenian adalah salah satu bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan bermasyarakat, utamanya bagaimana upaya untuk menunjukkan adanya peradaban dan sekaligus keberadaan masyarakat itu dalam kiprah seni dan budayanya. Kesenian sebagai sebuah sajian ‘makanan rohani’ seringkali tidak begitu diperhatikan, terutama pada masyarakat yang masih bergulat dengan pemenuhan ‘makanan fisik-nya’. Karena itu sinerji dari semua pihak, khususnya para usahawan, pemerhati dan pencinta seni menjadi sangat penting dan mulia dalam membantu kehadiran kegiatan-kegiatan seni [sebagai lingkup budaya] itu agar terjadi keselarasan dalam perkembangan masyarakat antara kecenderungan menuju duniawi yang materialistis dan kecenderungan menuju surgawi yang spiritual.

DEFINITION OF THE ART ACTIVITIES
An art activity is one part that can not be separated from social life, the main point is how to show the existence of civilization and also the existence of community itself in arts and cultures. Arts as a ‘food for spiritual’ usually are not given more attentions, especially in society that are still fight with fulfillment of their ‘food of physical’. That is why synergy from all of sides, especially industrialists, observers and art’s lovers becomes an important and lofty thing to help presenting those art activities [in the culture’s sphere] so that harmony in society development happens between the inclination through materialist world and the inclination through spiritual’s heaven.

Sebuah kesenian baru dapat dikatakan menjadi peristiwa atau berfungsi, apabila ia mampu menimbulkan gaung atau suara getaran sekecil apapun di air danau kehidupan. Kesenian itu akan mengundang tanda tanya dalam prosesnya, sebuah pertanyaan tentang kehadirannya dan ia seperti menggugat ketenangan kehidupan sehari-hari yang bergelut dalam rutinitas dan kemapanan.

We can call a new art ‘an event’ or have functioning when it can appear an echo or any tiny shocks in the lake water of life. That art will invite a question mark in its process, a question about its presence and it is like accusing composure of daily life that wrestling in routines and establishment.

Kesenian itu menggugah lelap tidurnya kesadaran orang untuk kemudian mau berpikir lebih jernih dan hening. Bagaimana sebagai seorang manusia yang memilik akal, budi, nurani dapat menjadi lebih arif dan beradab dalam bermasyarakat dan berbangsa.

Art is wakening sleepiness of people consciousness and then make them want to think clearly and quiet. How a man that own brain, mind and heart could be wiser and cultured in social life.

Salah satu kegiatan kesenian itu adalah pameran seni lukis abstrak yang mengajak para pemirsa dan pengamat serta pencinta seni. An art activity is the exhibition of abstract art paintings that invite audiences, observers and art’s lovers.















KENAPA SENI LUKIS ABSTRAK ?

WHY MUST ABSTRACT PAINTINGS?

Bukan hanya semata-mata menikmati keindahan visual belaka, tetapi juga mengetuk hati nurani mereka untuk berpikir, merenungkan kembali makna tentang hidup dan kehidupan itu.
It is not only enjoying the beauty of visual but it is also pursuing their heart to think, to meditate about the meaning of life.


Pameran Seni Lukis Abstrak di Indonesia yang Pertama ini diikuti oleh para pelukis abstrak dari Bali, Surabaya, Malang, Surakarta, Jepara, Semarang, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta, serta pelukis asing yang berkarya di Indonesia. Pameran ini digelar di Galeri Nasional Jakarta, sebuah ruang pameran yang paling sesuai untuk menyajikan pameran tersebut, karena pameran lukisan abstrak ini dirancang unik sebagai sebuah kegiatan akbar – pameran tunggal dari para pelukis abstrak yang disajikan bersama-sama. Setiap ‘ruang’ akan diisi oleh 2(dua) orang pelukis yang hadir bersama sebagai ‘sparing partner’. Setiap pelukis akan memamerkan puncak-puncak karya lukisan abstrak mereka masing-masing, utamanya lukisan-lukisan terbaru, periode 2003 – 2006, lengkap dengan informasi pemikiran serta dokumentasi yang menjadi latar belakang kreativitas mereka di dalam proses penciptaan karyanya yang disajikan dalam buku ataupun vcd yang dapat ditayangkan sewaktu-waktu.
This first Exhibition of Abstract Art Paintings in Indonesia will be followed by abstract’s artists from Bali, Surabaya, Malang, Surakarta, Jepara, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta and foreign artists that work in Indonesia. This exhibition will be held on National Gallery of Jakarta, a show room that is the most suitable to present that exhibition, because this exhibition of abstract paintings was uniquely designed as a big event – whole exhibition from abstract artists that is presented together. Every room will be fulfilled by 2 artists appear together as a sparing partner. Every artist will show the peak of their own abstract art paintings, mainly their new paintings within 2003-2006 periods, full with the information of their thinking and documentation that become their background creativity in their creating process that will be shown in a book or VCD that will be shown from time to time.

Seni di Nusantara secara keseluruhan merefleksikan kebhinnekaan yang sangat besar. Ini disebabkan terutama karena faktor geografis dan juga secara historis tidak memberikan kesempatan untuk berkembang secara homogen dengan garis evolusi yang tunggal. Seni Abstrak di Nusantara (seni mujarad) juga sudah hadir sejak jaman pra sejarah. Seni Wayang dan Keris bahkan telah diproklamasikan oleh UNESCO sebagai the intangible and oral world heritage. Batik dan tenun dalam makna yang dalam juga dapat diartikan sebagai budaya abstrak yang diwujudkan dalam nilai guna.

Arts in Indonesia reflect a huge unity totally. This is caused by the geographic and historical factors that were not giving a chance to develop homogeneity with a singular evolution’s line. Abstract art in Indonesia (seni mujarad) has also been here since pre-historical period. In fact, Wayang and Keris Arts have been proclaimed as the Intangible and Oral World Heritage by UNESCO. Batik and Tenun (weave) may also be defined in deep meaning as abstract culture that was presented in function value.

Pameran lukisan abstrak yang digelar ini menghadirkan keragaman wujud karya lukisan abstrak itu sendiri yang mencerminkan ide, gagasan dan wawasan masing-masing pelukis dalam memaknai kehidupan serta impiannya di masa mendatang.
Kuratorial menunjuk pelukis di setiap kota yang dilakukan bersama dengan para pelukis abstrak setempat, terutama yang yakin menyatakan diri masing-masing sebagai pelukis abstrak.
Pemilihan kualitas lukisan dibahas bersama-sama dan penentuan jumlah lukisan yang dipamerkan ditentukan berdasarkan luas dan kondisi ruang pameran yang tersedia.
The exhibition of abstract paintings will present shape varieties of abstract paintings itself that reflect ideas, concepts and perceptions of each artist in describing their life and dreams in the future. Curator appointed artists in every town with local abstract artists, especially who have faith to declare themselves together as abstract artist.
The election of painting’s quality is discussed together and the determining of the amount of paintings that would be shown is established based on capacity and condition of available show room.

Pameran Seni Lukis Abstrak di Indonesia yang Pertama ini adalah tonggak awal evaluasi perjalanan pameran seni lukis abstrak bersama yang telah dimulai dipamerkan pada :

1) Pameran Manifesto Abstrak, 17 – 27 Juni 2005 di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, bekerjasama dengan Dewan Kesenian Jakarta;

2) Pameran Realitas Abstrak = Nir Rupa, Agustus 2005 di Ruang Pameran Taman Budaya Yogyakarta, bekerjasama dengan Taman Budaya Yogyakarta;

3) Pameran The Reality of Abstract NISKALA, Januari 2006 di Sika Gallery, Ubud (Bali), bekerjasama dengan Sika Gallery;

4) Pameran Perjalanan Seni Lukis Abstrak # IV , 30 Sept – 10 Okt 2006 di Ruang Pameran Taman Budaya Yogyakarta, bekerjasama dengan Taman Budaya Yogyakarta;

5) Pameran Perjalanan Seni Lukis Abstrak # V, 14 – 28 April 2007 di Galeri Semar, Malang, bekerjasama dengan Galeri Semar;

6) Pameran Perjalanan Seni Lukis Abstrak # VI, Juni 2007 di Taman Ismail Marzuki, rencana bekerjasama dengan Dewan Kesenian Jakarta dan PKJ-TIM.


This First Exhibition of Abstract Art Paintings in Indonesia is a first pole of evaluation from the journey of exhibition of abstract art paintings that have been shown at:
1)The Exhibition of Manifesto Abstrak, 17 – 27 June 2005 in Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, cooperate with Dewan Kesenian Jakarta;
2) The Exhibition of Realitas Abstrak = Nir Rupa, August 2005 in Show Room of Taman Budaya Yogyakarta, cooperate with Taman Budaya Yogyakarta;
3) The Exhibition of The Reality of Abstract NISKALA, January 2006 in Sika Gallery, Ubud (Bali), cooperate with Sika Gallery;
4) The Exhibition of Journey of Seni Lukis Abstrak # IV , 30 Sept – 10 Oct 2006 in Show Room of Taman Budaya Yogyakarta, cooperate with Taman Budaya Yogyakarta;
5) The Exhibition of Journey of Seni Lukis Abstrak # V, 14 – 28 April 2007 in Galeri Semar, Malang, cooperate with Galeri Semar; 6) The Exhibition of Journey of Seni Lukis Abstrak # VI, June 2007 in Taman Ismail Marzuki, plans cooperate with Dewan Kesenian Jakarta and PKJ-TIM.







Di setiap pameran selalu terjadi diskusi atau sarasehan yang intens, membahas dan mengkaji ulang pemahaman tentang seni abstrak, baik secara definisi maupun implementasi dalam karya seni lukis yang hadir di dalam pameran itu. Adanya suatu kesadaran ‘baru’ tentang suatu ‘kelahiran’ bahwa seni lukis abstrak di Indonesia telah eksis. Selama ini para pelukis abstrak di Indonesia ini bergulat dan berjuang sendiri, mengeksplorasi kreativitas mereka secara individual dan meyakinkan apa yang telah dikerjakan secara intens dan konsisten itu sebagai olah budi dan olah rasa yang sangat pribadi.
In every exhibition, there are always happening intense discussions that discuss and learn about the comprehension of abstract arts (definition or implementation in art paintings) that present in that exhibition. A new awareness about a birth shows that abstract art paintings in Indonesia have been exist. For all this time, abstract artists in Indonesia have been wrestle and fight alone, explore their creativity individually and convince themselves that everything that they had been done intense and consistent is functioning as private spiritual and physical exercises.


Hasrat untuk terus mengadakan pameran yang berkelanjutan telah bergulir seperti ‘bola salju’ dan kehendak untuk mengevaluasi semakin mengkristal. Pameran Seni Lukis Abstrak di Indonesia yang Pertama ini akan menjadi ‘kerja pertama’ dan akan dilanjutkan dengan yang ke-dua dan seterusnya serta pameran-pameran tunggal para pelukis abstrak lainnya.


Desires to keep held continuing exhibition have been rolled on as ‘snow balls’ and wishes to evaluate became crystallized. This First Exhibition of Abstract Art Paintings in Indonesia will become a ‘first work’ and will be continued by the second and so on and so on and also singular exhibitions of the other abstract artists.


Abstrak adalah istilah yang seringkali dipergunakan untuk menjelaskan pengaruh yang berkelebihan/ extrem dari dorongan hati (impulse) untuk meninggalkan alam (nature). Pengganti atau kata lain untuk ‘abstrak’ seperti ‘non-objective’ dan ‘non-figurative’ sering dianjurkan agar dapat lebih dipahami. Imaji sebuah empat persegi lebih kearah sebuah ‘obyek’ atau sebuah ‘figur’ dari pada imaji sebuah ‘wajah’ (face) atau sebuah ‘pemandangan alam’ (landscape); walaupun kenyataannya ‘figur’ lebih awal dipergunakan oleh para ahli geometri dalam penamaan A atau B sebagai abstraksi yang mereka maksudkan.


Tidak dapat disangkal lagi kalau kata sifat ‘abstrak’ adalah membingungkan dan bahkan berlawanan asas (paradoxal). Bagi sebuah lukisan ‘abstrak’, ia adalah sebuah lukisan yang paling positif nyata, karena sejak awal telah dibatasi dengan perhatian akan persoalan permukaan fisik yang menggoda panca indera (sensuous) daripada sebuah kanvas yang dipersiapkan untuk sebuah lukisan matahari terbenam ataupun sebuah potret. Kata sifat itu juga membingungkan, karena memiliki pengertian/implikasi sebagai sebuah kata kerja ataupun sebuah kata benda.

Kata kerja ‘abstrak’ (to abstract) berarti: 1) meringkaskan, mengintisarikan, mengikhtisarkan (to abstract article); 2) menjauhkan, memisahkan atau menghilangkan dari (to draw away from); atau 3) mendesak untuk bebas (to draw out).


Kata benda ‘abstraksi’ (abstraction) telah memiliki arti sekaligus memisahkan, menjauhkan ataupun mendesak untuk bebas – seperti contoh sebuah figur yang geometris (a geometrical figure) atau sebuah siluet yang tak berbentuk (an amorphous silhuette) tidak memiliki hubungan yang nyata dengan realitas yang konkrit.


‘Abstract’ is a technical term that is usually be used to explain exaggerated or extreme influences from the impulse to leave nature. Substitute or the other word for ‘abstract’ is like ‘non-objective’ and ‘non-figurative’
is always suggested so that make this word easily understood. Image of a square is usually defined as an ‘object’ or a ‘figure’ and it is not defined as an image of ‘face’ or ‘landscape’, although ‘figure’ is used first by geometry specialists in naming A and B as an abstraction that they were meaning to.It can not be deny that adjective ‘abstract’ is confusing and even is contrary to principles. For an ‘abstract’ painting, it is a painting that really positive, because since the beginning it has been restricted with attention of physical surface matter that annoy the five sense than a canvas that has been prepared for sunset paintings or a portrait. That adjective is also confusing because it has interpretation or implication as a verb or as an object.Verb ‘to abstract’ may be defined as: 1) to abstract article; 2) to draw away from; or 3) to draw out.Object ‘abstraction’ has been defined as separating, keep something away or insisting to be free – example: a geometrical figure or an amorphous silhouette does not have a real relationship with the concrete reality.



‘Abstrak’ kalau begitu dapat dimaknai sebagai sebuah kata sifat yang dapat diterapkan kepada karya-karya seni dengan ruang gerak (latitude) tertentu dan karena tidak ada kata yang lebih baik dan lebih umum yang dapat mewakilinya, kata itu akan kita pergunakan dalam tulisan ini selanjutnya tanpa memakai tanda petik lagi.


‘Abstract’ then, may be defined as an adjective that could be applied to arts with certain latitude and because there is not a better and common word to describe it, that word will be used in this writing without quotation mark.


Dengan demikian seni abstrak lebih pada pengertian cara berpikir, bersikap ataupun ide serta konsep-konsep mendasar yang tidak semata-mata rasional tetapi lebih pada keyakinan akan naluri dan perasaan yang paling mendalam akan keberadaan karya-karya seni yang diciptakan itu. Perkataan abstrak yang diaplikasikan untuk karya-karya seni yang memiliki dua arti itu (ambiguity) sesungguhnya sangat berguna dalam mengungkapkan kedua-artian dan kebingungan yang tidak dapat dipisahkan dari subyek itu. Mungkin dengan selalu menyimpan dalam ingatan pengertian kata kerja dan kata benda dari perkataan ‘abstrak’ itu akan dapat membantu untuk memperjelas.

The conclusion is abstract art has a more explanation in the way of thinking, behaving or in ideas and principal concepts that are not only rational but it is more about the conviction of the deepest instinct and feelings about the existence of those created arts. The word abstract that is applied for arts that has those two meanings in reality is very useful to reveal the ambiguity and confusion that can not be separated from that subject. Always keeping the meaning from verb and object explanation of word abstract may help us to make clear what the definition is.


KEGIATAN – KEGIATAN DI DALAM PAMERAN
SENI LUKIS ABSTRAK DI INDONESIA I - 2007

Abstract Indonesia
Pameran Seni Lukis Abstrak di Indonesia I - 2007

Acara pembukaan pameran

Artist’s Talk
(di Ruang Pameran, di TV, di Radio dsb)

Abstract Education
(lomba/melukis bersama untuk pelajar)

Sarasehan
/diskusi Seni Lukis Abstrak di Indonesia


ACTIVITIES INSIDE THE EXHIBITION
ABSTRACT ART PAINTINGS IN INDONESIA I - 2007
Abstract Indonesia
the Exhibition of Abstract Art Paintings in Indonesia I - 2007
  • Opening Ceremony of the Exhibition
  • Artist’s Talk
    (in Show Room, in Television, in Radio, etc)
  • Abstract Education
    (paintings contest for students)
  • Sarasehan / discussion about Abstract Art Paintings in Indonesia


MAKSUD dan TUJUAN PAMERAN

‘Mari merenung dan berpikir untuk pencerdasan dan pencerahan umat manusia’


Memamerkan lukisan-lukisan abstrak karya para pelukis abstrak Indonesia yang terpilih dari Bali, Surabaya, Malang, Surakarta, Jepara, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta dan Medan.

Mensosialisasikan Manifesto Abstrak Jakarta, sebagai pengukuhan akan sikap – perilaku, etika – estetika serta wawasan berpikir dalam laku kehidupan para pelukis abstrak.

Meningkatkan apresiasi seni bagi masyarakat luas agar dapat memberikan kekayaan batin dan meningkatkan pengalaman estetis mereka masing-masing sebagai proses untuk memanusiakan manusia.

Menjadikan suatu nilai tambah dalam kegiatan seni budaya di Indonesia sebagai salah satu upaya mencerdasan dan peningkatan martabat bangsa.

AIM and PURPOSE of the EXHIBITION
‘Let us muse and think for sharpen and enlighten of human being’
  • Showing abstract paintings creation of chosen Indonesia abstract artists from Bali, Surabaya, Malang, Surakarta, Jepara, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta and Medan.
  • Socializing Manifesto Abstrak Jakarta, as a strengthening of attitude – behavior and perception in abstract artists life.
  • Improving art appreciation for wide community so that it can give spiritual rich and improve their esthetic experiences as a process to treat human like a human.
  • Creating an added value in art and culture activities in Indonesia as an effort to sharpen and improve nation prestige.
---------------------------------------------------
text by M. Sulebar Soekarman

paintings by
Andi Suandi [Mystery of Life]
Nunung WS [Bumi/Earth]
M. Sulebar Soekarman [Jalan Keheningan]

-----------------------------------------------------

translated by: Alamanda Herdiyani



-----------------------------------------------





Organized by : AppreRoom
http://appreroom-artspace.blogspot.com/
contact : appreroom@gmail.com